Visit talk2sion
English Version

THANK YOU FOR VISITING TALK TO SION HOMEPAGE! I HOPE YOU ARE BLESSED AS YOU READ THE MESSAGES!

Wednesday, September 14, 2005

Diamlah dan Ketahuilah, Bahwa Akulah Allah


Mazmur 46:11 “Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! Aku di tinggikan di antara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi!”

Saudara betapa banyak kali di dalam hidup kita ini kita bergumul, dan bergelut dalam banyak hal. Kita selalu menjadi kelam-kabut bila berhadapan dengan masalah besar. Bikin ribut sana sini. Berlari ke sana ke mari, mencari penyelesaian tentang banyak perkara yang membingungkan kita. Banyak kali kita mau berperang sendiri. Berlawan sendiri. Dan menghadapi persoalan-persoalan hidup ini sendirian. Namun banyak kali kita kalah dan gagal. Kita kecewa. Banyak kali kita menangis, meraung dan rasanya mau saja menjerit sekuat-kuatnya. Kita mencari jawapan di mana-mana. Tetapi tidak menemuinya.

Banyak yang berlaku dalam hidup ini yang kita tidak mengerti mengapa ia berlaku. Sampai kita keletihan, kepenatan dan kebingungan. Sampai kita mencapai batas akhir kekuatan kita. Sampai kita kekeringan. Namun persoalan dalam hidup ini belum juga ada jawapannya. Lalu mulalah kita menyalahkan orang lain, menyalahkan keadaan, menyalahkan itu dan ini. Yang paling menyedihkan lagi ialah ada yang sampai sanggup menyalahkan Tuhan. Mau melontar batu ke langit. Namun batu itu tidak pernah tidak jatuh kembali ke bumi @ tidak pernah tidak kembali kepada kita. Membuktikan Allah tidak bersalah.

Nah! Saudara, pada hari ini cuba saudara berhenti sebentar. Berhenti dari segala kesibukan saudara. Berhenti dari segala aktiviti harian saudara. Berhenti dari segala agenda-agenda hidup saudara. Berhenti dari peperangan saudara. Berhenti dari pergelutan saudara. Berhenti dari segala kekelam-kelabut saudara. Tinggalkan dulu tekanan-tekanan hidup harian saudara di belakang. Lupakan sebentar assigments saudara. Lupakan sebentar exam saudara. Lupakan sebentar kekasih dan buah hati pengarang jantung saudara.
Lupakan sebentar shopping saudara. Lupakan sebentar program-program yang saudara telah atur untuk hari ini dan untuk masa cuti ini. Ketepikan dulu semua buku-buku saudara. Letakkan dulu senjata perang saudara. Tinggalkan dulu segala beban hidup ini yang membingungkan saudara.

Ayo! Marilah kita berdiam.Berdiam di hadiratNya yang mahakudus.

Musa apabila menghadapi beban pelayanan. Menghadapi karena suku bangsa Isreal yang bermacam gaya. Bayangkan satu juta orang bilangannya, karena yang tua begitu, karena yang muda pula begini. Macam-macam sungutan mereka. Macam-macam tuntutan mereka. Macam-macam permintaan mereka. Macam-macam komplain mereka.

PENING!!! PENING!!! PENING!!!!

Kalau saudara jadi Musa saya kira saudara sudah berdoa supaya api turun dari syurga membakar habis mereka semua. Umat yang tegar tengkuk ini. Umat yang banyak “sesungut” ini. Umat yang tidak pernah tahu bersyukur atas segala yang Allah telah lakukan untuk mereka. Tapi Musa tidak pernah bikin ribut. Musa tidak pernah menjadi kelam kelabut. Musa tidak panik tak menentu. Musa lari kepada Allah. Musa mengadu di hadapan Allah di tempatNya yang mahakudus. Musa mencari wajah Allah. Musa berdiam di hadiratNya. Bukan sekadar satu dua jam saudara. Bukan sehari dua. Tapi 40 hari 40 malam hanya berdiam dan mendengar apa yang Allah bicarakan. Di atas puncak gunung Sinai, di situlah Musa bersendirian bersama Allah. Tidak makan dan tidak minum.

Musa meningglkan segala kesibukannya. Musa meninggalkan segala komitmennya. Musa meninggalkan keluarganya @anak isterinya. Musa meninggalkan bangsa dan sukunya. Musa pergi jauh dari mereka, mencari wajah Allah. Dan berdiam di hadiratNya. Masih adakah umat Allah yang punya hati seperti Musa di zaman ini saudara?

Alkitab merekodkan Musalah orang yang paling lembut hatinya lebih dari setiap manusia yang ada di atas muka bumi ini.

Lihat Bilangan 12:3 mengatakan “Adapun Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang di atas muka bumi ini.”

Keberhasilan Musa bukan kerana kekuatan maupun kebijaksanaannya saudara. Bukan kerana kesibukkannya mengatur agenda dan aktiviti-aktiviti untuk bangsa Israel. Tapi adalah kerana

1) Kerendahan hatinya.
2) Kekerapannya berdiam di hadirat Allah.

Ada orang menganggap berdiam di hadirat Allah itu pasif dan membuang masa. Tapi ketahuilah pada hari ini saudara bahwa berdiam di hadirat Allah itu amatlah menyegarkan. Memulihkan dan menguatkan. Apabila saudara berhadapan dengan masalah-masalah besar. Apabila ribut taufan melanda hidup saudara. Apabila musuh mengelilingi hidup saudara. Apabila saudara di bendung dengan berbagai tekanan dan beban. Apabila banyak ketakutan-ketakutan yang menghantui hidup saudara. Apabila banyak tuntutan-tuntutan yang saudara perlu penuhi dalam masa yang singkat. Apabila keluarga saudara mulai berantakan.

Cuba jangan panik. Cuba jangan menjadi kelam-kelabut. Cuba jangan berlari ke sana ke mari. Cuba jangan bikin ribut sana sini. Tapi berdiamlah di hadirat Allah. Carilah wajahNya. Dan ketahuilah bahwa Dialah Tuhan.

Saudara pasti akan campur tanganNya. Saudar pasti akan lihat menifestasi kuasaNya. Saudara pasti akan mendengar suaraNya. Saudara pasti akan mendapat hikmat daripadaNya. Saudara pasti di bangunkanNya. Saudara pasti di hiburkanNya. Saudara pasti di pulihkanNya.Tuhan pasti melakukan anakainosis (pembaharuan luaran) dan anakainoo ( pembaharuan dalaman) dalam hidup saudara.

Saudara tidak akan kenal siapa Allah kalau saudara tidak punya waktu untuk berdiam. Saudara tidak akan mendengar suaraNya kalau saudara tidak punya waktu untuk berdiam di dalam hadiratNya. Saudara tidak pernah akan mengerti rencanaNya kalau saudara tidak punya waktu untuk berdiam.

Lihat Mazmur 46:2-4 Apa yang Daud tulis tentang Allah;

“Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti.”

“Sebab kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut; sekalipun ribut dan berbuih airnya, sekalipun gunung-gunung goyang oleh geloranya.”

Nah! Saudara kalau Tuhan yang menjadi pelindung dan kekuatan kita.
Apakah yang kita perlu takut?

Ada seorang pastor berkata “Tidak ada apa yang aku perlu takut. Aku tidak takut kehilangan hartaku kerana tidak satupun itu milikku. Aku tidak takut kehilangan nyawaku sebab aku tahu aku akan pergi kepada Bapaku.”

Banyak lagi yang saudara boleh tambah dari kata-kata pastor ini.

Saudara boleh berkata “Aku tidak takut ribut yang melanda, dan aku tidak takut walau bumi ini berubah. Sekali pun gunung-gunung di sekelilingku bergoncang aku tidak takut. Kerana Allahlah tempat perlindungan dan kekuatanku. Dan Allahlah penolongku.”

Yosafat ketika berhadapan dengan musuh mencari wajah Allah.

Allah berperang bagi pihaknya.

Paulus dan Silas ketika di penjara menyembah dan memuji Allah.

Kuasa Allah turun dan membuka pintu penjara.

Yosua ketika memasuki kota Yeriko beliau tidak membawa jentolak atau jentera yang besar untuk meroboh dan meruntuhkan tembok Yeriko.

Beliau dan seluruh bangsa Israel mengelilingi Kota Yeriko dengan musik dengan sorakkan memuji Allah.

Tembok Yeriko runtuh saudara.

Yesus ketika di heret dan di soal siasat sepatahpun tidak buat bising.

Sepatahpun Dia tidak menjawab.

Yesus berdiam.

Berdiam di hadirat Bapa Syugawi.

Ketika di salibkan Yesus tidak berdoa memohon pertolongan Bapa untuk mengutus para malaikat menurunkanNya.

Yesus berdiam.

Yesus akhirnya mati di atas kayu salib.

Seluruh kerajaan bumi dan kerajaan iblis mengganggp Yesus kalah @tewas.

Tapi pada hari yang ketiga YESUS BANGKIT!!!!!!!!

YESUS MENANG!!!!!!

YESUS MENEWASKAN SEGALA MUSUHNYA.!!!!

YESUS MENGALAHKAN MAUT.!!!! YESUS MENGALAHKAN IBLIS.!!!!! HALELUYAH!!!!! Bukan dengan senjata perang. Bukan dengan bala tentara malaikat. Tetapi dengan berdiam di hadirat Allah. Saudara banyak hal kita tidak perlu bergelut. Banyak hal kita tidak perlu bergumul. Tidak perlu melawan dan tidak perlu membela diri.

Tapi berapa ramaikah kita yang dapat melakukan itu. Sedikit saja ibu jari kaki di pijak kita melenting melentung. Kita menjerit dan memekik.
Saudara, cuba saudara pada hari ini belajar berdiam di hadirat Allah. Cuba belajar mencari wajah Allah. Saudara akan tahu bahwa Dialah Allah seperti yang di nyatakanNya. Ramai kita tidak mengenal Allah kita kerana kita tidak belajar berdiam. “Diamlah!” Firman Allah “dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah.” Orang yang tidak bisa berdiam adalah orang yang tidak mengenal Allah mereka secara ‘Oida (tetap)’ tetapi secara ‘Ginosko (samar-samar)’. Banyak kali kita tidak mendengar Allah bukan kerana Allah tidak berbicara. Tapi kerana kita yang terlalu sibuk untuk mendengar. Banyak perkara yang kita boleh dan mampu lakukan. Banyak atucara-aturcara yang kita bisa buat. Tapi tidak mampu untuk berdiam di hadiratNya.

Apabila saudara berdoa. Walaupun di alam nyata tidak kelihatan seperti ada apa-apa yang terjadi. Namun ketahuilah bahwa di alam roh ada sesuatu yang sudah terjadi. Nah! Saudara, kita tidak akan mendengar suara Allah berbicara kepada kita kalau kita tidak punya waktu untuk mencari wajahNya. Kita tidak akan melihat campur tanganNya kalau kita tidak punya waktu unutk berdiam di hadiratNya.
SAUDARA, MESEJ INI MERUPAKAN SATU PANGGILAN.
SATU PANGGILAN UNTUK KITA SUPAYA LEBIH MENDEKATI ALLAH.
SATU PANGGILAN SUPAYA KITA LEBIH MENARUH KEYAKINAN KEPADA ALLLAH.
SATU PANGGILAN SUPAYA KITA LEBIH MENGASIHI DIA.
Amen.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home

Hit Counter
Ticket Broker