Visit talk2sion
English Version

THANK YOU FOR VISITING TALK TO SION HOMEPAGE! I HOPE YOU ARE BLESSED AS YOU READ THE MESSAGES!

Friday, September 09, 2005

Kepada Jemaat di Efesus


Wahyu 2:1-7

2:1. "Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus: Inilah firman dari Dia, yang memegang ketujuh bintang itu di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu. 2:2 Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta.
2:3 Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah.
2:4 Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.
2:5 Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.
2:6 Tetapi ini yang ada padamu, yaitu engkau membenci segala perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus, yang juga Kubenci.
2:7 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah."

Saudara pada zaman dahulu kala, saya masih ingat lagi ketika saya baru-baru menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat saya. Saya sanggup berjalan dari rumah ke rumah untuk mengedarkan risalah- risalah penginjilan. Ya, walau terpaksa naik bas malah berjalan kaki sekalipun saya sanggup. Ke mana pun saya pergi, Alkitab saya mesti pergi bersama dengan saya.
Saya senantiasa mencari kesempatan untuk berkongsi tentang Yesus kepada orang lain, tidak kira samada saya kenal atau tidak. Di bus stop kah, di perpustakaankah, di kolej kah, waktu makankah, waktu berjalankah, di mana saja ada kesempatan saya akan menceritakan tentang kasih Tuhan kepada orang lain. Saya juga rajin pergi ke kampung-kampung untuk memberitakan Injil. Semua itu saya lakukan kerana kasih cinta saya terhadap Yesus Kristus.
Namun apa yang saya dapati, setelah tahun demi tahun berlalu, semangat seperti itu sudah tidak ada lagi. Saya semakin malas mahu membuka mulut untuk menceritakan tentang kasih Tuhan kepada orang lain. Semarak dan kehangatan kasih cinta terhadap Yesus sudah semakin malap, sudah semakin pudar, dan sudah semakin mahu padam.

Di era inilah Yesus Kristus mempelai laki-laki akan datang untuk mengangkat gerejaNya pulang bersama denganNya. Namun di saat-saat genting inilah semarak kasih kita terhadap Tuhan semakin hari semakin pudar, semakin hari semakin luntur. Inilah yang sudah lama hilang di kalangan jemaat Allah. Kasih yang semula. Keintimanan dengan Allah sudah hilang.
Menjadi kekasih seseorang yang sangat mengasihi kita dan mencintai kita adalah sangat indah sekali saudara. Dan begitulah Allah telah perlakukan kepada kita. Menjadikan kita kekasih hatiNya. Namun begitu keintiman itu harus dibina, dipupuk, dibajai, dijaga dan dipelihara setiap hari.

Kesaksian

Setelah mencapai segala impian dan cita-cita. Kejayaan demi kejayaan, kekayaan demi kekayaan.Kedudukan dan kegemilangan. Pujian dan penghormatan. Dalam kerjaya dan juga pelayanan. Apa lagi seterusnya? Saya akhirnya tersentak memikirkan rupa-rupanya perkara yang paling utama dan yang paling penting dalam hidup ini ialah hubungan peribadi saya dengan Tuhan. Kalau pun saya memiliki segala kekayaan di dunia ini. Kalau pun saya memiliki segala urapan. Kalau pun saya memiliki iman yang bisa memindahkan gunung. Dan memberi derma segala kekayaan saya. Namun saya tidak memiliki perhubungan peribadi yang intim dengan Tuhan. Segala-galanya menjadi kesia-siaan belaka.

Di dalam saya mengejar cita-cita dan impian saya. Bergelut mau mencapai target syarikat, dan target peribadi. Saya menjadi keletihan, saya menjadi layu, kekeringan dan kekontangan. Banyak tenaga dan masa yang saya laburkan. Namun tidak juga ada kepuasan yang dapat menusuk sampai ke dalam jiwa yang paling dalam. Tidak juga ada kepuasan yang dapat menyentuh roh dan batin ini. Akhirnya saya sedari. Yang paling utama ialah perhubungan peribadi yang intim dengan Allah. “Oh Tuhan ampuni saya”.

Lihat Wahyu 2:1-7

Saudara lihat jemaat di Efesus merupakan satu jemaat yang rajin dan tekun melayani Tuhan dan mereka juga membenci orang-orang yang melakukan kejahatan. Namun Wahyu 2:4 menerangkan, Tuhan tetap mencela mereka.

Wahyu 2:4 “Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.”
Mencela = mencaci (Kamus Dewan Edisi Ketiga)

Mengapa?

Kerana, mereka sudah kehilangan kasih yang semula. Nah! Di sinilah saudara lihat, apabila Tuhan mengukur hubungan kasih cinta saudara terhadapNya, Dia tidak mengukur berapa besar kepala saudara, tetapi berapa besarnya hati saudara.
Inilah yang sering terjadi di dalam hubungan kita dengan Yesus saudara. Dulu sewaktu kita mula-mula megenaliNya, kasih cinta kita begitu membara-bara sekali terhadapNya. Namun kini setelah tahun demi tahun berlalu, kita dapati, kasih yang semula itu semakin hari semakin bertambah pudar, semakin hari semakin bertambah layu, semakin hari semakin bertambah hilang.

Walaupun begitu kita masih juga giat melayani. Kita masih juga memarahi dan mengkritik orang-orang yang melakukan kejahatan. Sedangkan di dalam hati kita sudah tidak ada lagi rasa cinta terhadap Yesus. Ya! Kalau ada pun ia sudah tidak sehangat dulu lagi.

Kesaksian

Sewaktu saya menyampaikan mesej ini di suatu gereja tidak berapa lama dulu, hampir semua dari jemaat yang hadir pada malam itu tampil ke depan, termasuk para barisan pemimpinnya. Memohon supaya Tuhan memperbaharui kasih yang semula ini di dalam hati mereka. Tuhan bekerja dengan luarbiasa pada malam itu saudara. Sehingga ramai yang mencucurkan airmata, baik yang lelaki mahu pun perempuan. Roh Kudus bekerja dengan penuh kelembutan pada malam itu, membakar hati mereka semula dengan kasih semula yang sudah semakin hilang.

Mengapakah ini bisa terjadi saudara? Mengapakah kasih cinta kita terhadap Yesus, bisa menjadi pudar, bisa menjadi dingin dan bisa menjadi layu? Sedangkan Kasih Tuhan terhadap kita sedikit pun tidak pernah berkurangan. Setiap kali saudara berdosa terhadapNya, setiap kali saudara menyakiti hatiNya, apabila saudara sadar dan kembali kepadaNya, pernahkah Dia menolak dan mengenepikan saudara?

TIDAK!!!

Tetapi kasih kita terhadap Tuhan tidak pernah kekal suhunya. Sekejap panas, sekejap dingin. Mengapa saudara?

Sebab utama kita kehilangan kasih yang semula ialah kerana Kehilangan Fokus.

Terlalu banyak perkara yang kita kejar di dunia ini. Terlalu banyak perkara yang kita inginkan di dunia ini. Terlalu banyak perkara yang kita perlu lakukan di dunia ini. Banyak kali kerana kesibukan kita mengejar cita-cita kitalah yang membuat kasih cinta kita terhadap Yesus semakin hari semakin pudar dan semakin hari semakin dingin. Kalau sekira cita-cita saudara itu sudah berada di tempat yang teratas di barisan prioritas saudara, Tuhan akan secara otomatis menjadi tempat yang kedua, ketiga, keempat malah yang terakhir.

Adakah saudara masih berdoa setiap pagi?

Adakah saudara masih merenungi firmanNya siang dan malam?

Adakah saudara masih merasai kehangatan kasihNya?

Adakah saudara masih mendengar bisikan suaraNya?

Adakah saudara masih rajin memberitakan FirmanNya?

Adakah saudara selalu mempunyai kesaksian yang baru untuk dikongsikan?

Adakah saudara mentaati firmanNya?

Saudara, sekali lagi di generasi ini Allah mahu memanggil kita sebagai kekasihNya.

Kesimpulan:

Allah memanggil umatNya kembali untuk lebih mengasihiNya.
Allah memanggil umatNya membalas cinta kasihNya pada mereka.
Allah maukan persekutuan yang lebih intim dengan gerejaNya @ saudara.
Allah mahu membangkitkan satu generasi yang benar-benar mengasihi dan mencintaiNyadengan segenap hati, segenap jiwa, dan dengan segenap kekuatan.
Allah mahu membakar hati saudara kembali dengan kasih cinta yang semula yang sudah lama pudar @ padam @ layu.
Allah mahu saudara mengetahui bahwa gerejaNya adalah kekasihNya.


0 Comments:

Post a Comment

<< Home

Hit Counter
Ticket Broker